Pages

Friday 15 November 2013

Hujan ber-(p)ulang

Sore ini hujan malu-malu mampir ke genting rumah. Satu persatu tetes airnya menuju tanah. Tak lama, sekrup-sekrup berjalan di kota bergegas pulang. Menuju tempat yang mereka sebut rumah.

Para manusia yang jatuh cinta acapkali mengartikan rumah sebagai tempat di mana hatinya serasa utuh dan lengkap. Rumah menjelma sebagai tempat di mana hati kekasihmu yang maha putih dan berkilau menanti sebagian jiwanya. Menantimu.

***

17.00. Hujan mulai menderas. Kau mempercepat langkahmu pulang. Mana peduli kau pada apapun di jalan. Mana peduli kau dengan seseorang yang cemas menunggu angkutan kota yang berjalan lambat dan seringkali berhenti secara brutal.

17.30. Kau menderu kuda besimu tanpa peduli pada apapun kecuali suara kekasih yang kelak menyambutmu datang. Di jalanan yang mulai memadat, siluet bau pisang goreng yang baru saja matang tiba-tiba memenuhi kepalamu. Lantas diteruskan oleh bau harum sabun dan shampo yang selalu di pakai kekasihmu. Dan ilusi tersebut lantas akan diakhiri oleh relik bau khas liur juga keringatmu yang menempel di bantal, guling, dan kasur. Bau yang tiba-tiba begitu kau rindu selain kekasihmu.

Waktu hampir menunjukkan pukul 18.00 petang. Cahaya oranye menyelimuti jalanan aspal yang basah oleh hujan. Langit sudah resmi berselimut gelap. Azan Maghrib berteriak lantang minta dipedulikan. Kau hanya ingin menuju rumah. Tuhan Maha Pengertian.

***

18.30. Pintu terbuka perlahan. Anak kecil berlari menyambutmu datang, lantas bertanya ini itu soal mainan yang kau janjikan. Di ruang tamu, ayah, ibu, dan kakakmu sedang menonton tv. Di atas meja makan, seloyang pizza yang masih hangat menertawaimu yang basah kuyup bermandikan hujan dan asap knalpot pejuang cinta bermobil hitam.

18.15. Kau bergegas mandi dan mempedulikan Tuhan. Tapi, kekasihmu tak kunjung datang dan memelukmu mesra dari belakang. Tak juga lantas melingkarkan lengannya di pinggangmu dan mendaratkan kecup sayang di kening, pipi, dan kedua matamu yang seharian terbebani tanggung jawab. Kekasihmu tak ada di sana. Tidak di ruangan manapun yang kau buka pintunya.

18.45. Telepon genggammu berdering kencang. Akhirnya kau benar-benar pulang. Kau berada di rumah.

"hallo........ "
suara yang kau tunggu seharian penuh.