Pages

Monday 29 October 2012

berisik

jika dalam kesunyian Tuhan bersemayam, apakah meminta diselamatkan dari kesepian itu terlalu berlebihan? karena sunyi dan sepi sepertinya tidak memiliki hubungan, seperti persimpangan yang akan mengarah pada kesesatan.

Hal yang paling menyebalkan adalah dibesarkan dengan definisi kematian dalam bentuk mentah atau setengah matang, mengagungkan besarnya ketidakberdayaan bukan perihal keberserahan, lalu dibiarkan sendiri dalam ruang gelap ketidakpahaman. disepanjang jalan menuju cahaya terang, beberapa dari kita jadi tidak peduli pada iblis dan malaikat yang berlalu lalang. hati telah dilengkapi sebuah revolver dan kompas menuju tanah bercahaya yang dijanjikan Tuhan. tanah terang pemahaman dan kedamaian. surga yang dijanjikan. sampai atau tidak, tugas kita hanyalah tetap berjalan menuju tempat berpulang. maju dengan berbekal keyakinan bahwa Semesta tak mungkin ingkar janji.

pada buku kimia, fisika, dan biologi pelajaran SMA, pada label minuman soda dan camilan ringan, dan bahkan pada ayat-ayat suci yang tercetak di alam, cara terbaik untuk mati dapat diakses begitu mudah. mau mati konyol atau elegan? ha, mati adalah kata keparat yang ingin saya lumat perlahan dengan geraham, tentu saja untuk kembali dimuntahkan dengan penuh kebencian. bisakah kita ganti kata mati dengan kata "pulang"?. "pulang" terdengar lebih damai dan meneduhkan.

***

apakah kesepian itu lahir dari kecemasan berlebih? dari rasa takut yang berevolusi?
semangat saya seketika tersedot habis. 2 hari ini begitu menyebalkan, bangun pagi dengan kepala pusing akibat deja vu yang terjadi di fase mimpi, tubuh yang entah kenapa jadi lelah sekali, lagi-lagi saat pagi. pagi yang diawali dengan hal menyebalkan akan mengontaminasi pikiran kita hingga malam menjelang. manusia adalah makhluk rapuh yang dibentuk saat pagi datang. ternyata intonasi dan kata-kata mampu menjelma jadi dementor. kebahagian saya habis, dilumat kecupnya.

ah, saya bahkan jadi malas memaki. mungkin ini waktunya saya selamatkan fondasi semangat yang telah mulai dibangun jauh-jauh hari lalu dengan beberapa lagu religi. distorsi merdu suara gitar sebuah kelompok musik bernama "seringai". kenapa bukan ayat kitab suci? karena lantunan irama tragedi, akselarasi maksimum, dan mengadili persepsi terdengar lebih cocok jika dipadu dengan racikan kopi dan coklat murah yang saya beli di indomaret dekat rumah, lantas mengeluhkan rasa kesal yang dibawa sejak pagi di sini. (jawaban yang sepertinya butuh diperjelas, tapi saya terlalu malas)  ^_^

***

lelaki harus menggantikan air matanya dengan amuk yang tidak kentara. dua tahun mencandu ternyata belum mampu menyembuhkan kelemahan saya pada segala hal yang abu-abu. pada waktu. pada ketenangan hati seorang yang menua dan akrab pada rindu. pada dia yang sedang menunggu di tempat itu.

bagaimana mungkin semangat dan keberanian bisa dibentuk dari kecemasan belaka? kecemasan akan melahirkan keluhan, keluhan melahirkan kemalasan, kemalasan akan melahirkan ketakutan, lalu ketakutan akan kembali melahirkan kecemasan, proses itu akan terus berulang hingga terjadi patahan di beberapa bagian. dan patahan itu bisa didapat dengan ketidakpedulian. apa mau dikata, jalan pintas untuk menyembuhkan kelemahan adalah menjadi seseorang yang bukan diri sebenarnya. harusnya saya sudah menembak mati diri sendiri kerena mencoba berubah lebih baik dengan membunuh diri saya yang lain.

manusia dipaksa hidup dengan nafsu membunuh sebagian dirinya yang lebih lemah dan rapuh. saya tidak luput dari kutukan itu.

***

saat hati seorang lelaki menjadi begitu melankolik dan rapuh, ada baiknya organ itu tersimpan dan terkunci rapat di lemari pembeku. silahkan pakai kembali jubah nafsu dan menyaru seperti omong kosong bertuliskan "aku mencintaimu".

anggap saja tulisan ini saya abadikan di secarik perkamen usang yang kemudian saya masukkan dalam botol bening bekas cairan hitam seharga 30ribu. nanti akan saya hanyutkan di laut selatan yang terhubung langsung dengan kerajaan neptunus. ah, sepertinya saya kembali meracau. baiklah, saya hentikan di sini. ciao.
selamatkan aku, permintaanku sesederhana itu.

Saturday 27 October 2012

perempuan (jilid 1)

To be a human is to be destroyed. mungkin saya terlalu sering menghancurkan tubuh (hati) saya sendiri demi yang saya cintai dengan hati-hati, bukan dengan logika, kemaluan, dan rasa ingin menguasai. 

cinta tidak buta. cinta itu tuli -anonymous.
itulah yang saya amini.
genap dua orang kawan akhirnya melabeli saya sebagai perayu ulung kelas pengecut (hanya merayu, tapi tak berani bertindak lebih jauh). entah ini penghinaan atau pujian, yang jelas saya tidak peduli. love spreading method bullshit.

jika tindakan yang acap kali dimaksud itu adalah ajakan kencan, bercakap empat mata, jalan-jalan, ngopi, membicarakan kawan, atau nonton bioskop, wah benar itu sama sekali bukan gaya saya. bahwa mereka tidak pernah mengenal iblis dalam diri seorang lelaki paruh baya. mereka yang menghabiskan waktu dengan kisah standard mahasiswa cum laude, lulus, kerja asal-asalan, jalan-jalan, dilamar pria mapan lalu menikah muda tentu tidak paham kisah para veteran kesunyian. perempuan tidak pernah tau, betapa sulitnya menundukkan pandangan, betapa berat mengendalikan naluri liar hewan yang mendekam dalam diri manusia.


***

kelak, perempuan itu akan saya datangi atas nama cinta, perempuan yang bersamanya kelak saya berjalan pulang. perempuan yang juga mendekat dengan keikhlasan, bukan hanya berbekal ego untuk hidup mapan dengan merelakan tubuh mulusnya saya nikmati dalam keadaan telanjang. perempuan yang menggenggam tangan saya dengan rasa sayang dan cinta yang membesarkan. bukan hanya merengek-rengek sekedar minta diperjuangkan.

Pegang erat pinggangku saat kita melaju di atas bintang-bintang,
Dendangkan serta lagu kesayanganmu seperti sedia kala 
Di mana kita terangkai bersama.

Pegang erat pinggangku saat kita melaju di atas dua roda,
Dendangkan serta lagu kesayanganmu seperti sedia kala 
Di mana kita terangkai bersama
-erros - pe de


andai kita adalah makhluk dalam negri utopis. tentu sudah saya nyatakan kalimat itu.

"seiringlah denganku". seiring seperti yang tertulis pada Injil dan Qur'an jika kamu pahami itu.

namun, sungguh naif. cinta tidak pernah ada pada mulut yang mengejanya dengan fasih. tidak pada huruf yang terangkai puitis dalam hitam dan putih.
cinta selalu dapat disimpulkan absolut oleh lembar-lembar kitab suci dan bulir air yang muncul saat logika sedang rapuh untuk berdiri sendiri.

Wednesday 24 October 2012

Tentang kesepakatan 4 Maret 2009

We all need mirrors to remind ourselves who we are. I'm no different.- leonard shelby (memento)

kamu adalah apa yang kamu tulis.
tulisan adalah anak-anak pikiran yang lahir di dunia. mereka makhluk yang bernyawa, tumbuh dan bermetamorfosa. bukan hadir dengan kondisi yang asal jadi semata. goresan hitam di atas putih tercipta dari sebuah hal yang lebih kompleks daripada sekedar rasa senang dan susah.

tulisanmu adalah penampilanmu.
memang setiap orang membawa bebannya sendiri-sendiri. tapi cara masing-masing orang membawa bebannya adalah berbeda. hanya masalah waktu, hingga semua orang akan menghadapi masalah yang setara. maka jangan pernah berpikir bahwa beban dan lukamu adalah yang paling parah.

"diksi yang menjijikkan , untuk "orang" yang menjijikan".
wajar jika orang yang terluka berhasrat menghabisi orang yang berperan menciptakan lukanya. tapi, orang yang "tidak menjijikan" selalu punya cara elegan untuk membalaskan dendamnya. pembalasan jauh lebih baik disajikan dalam keadaan dingin. coba terangkan, apa yang lebih menjijikkan dari seorang manusia yang kehilangan rasa malunya? bukankah "rasa malu itu" yang diajarkan budaya timur yang diagung-agungkan segelintiran orang?

malu bukan berarti kamu takut, seperti halnya berani bukan berarti tidak tau diri. manusia bisa memilih: menjadi muslimah materialistis yang mendamba pria muda kaya atas nama sikap realistis, atau menjadi pria muda sederhana yang mendamba gadis baik-baik, kece, nan sexy. manusia berhak melawan atau diam atas sebuah sikap defensif seseorang.

Post hoc ergo propter hoc adalah frase bahasa Latin yang menyimpulkan bahwa karena A terjadi sebelum B, maka A pastilah penyebab B. hidup terlalu kompleks untuk dijelaskan sesederhana ini. seperti halnya "hidup tak semudah cocote .....". ada faktor x dan variabel kontrol dalam setiap persepsi dan peristiwa yang terjadi hari ini.

ada baiknya kebengisan kita tersimpan rapi. logika lelaki seharusnya lebih mumpuni dalam memikirkan strategi daripada bertindak secara reaktif. kemenangan absolut dan mutlak jauh lebih menyenangkan daripada kemenangan yang cuma separuh. bukankah lebih menyenangkan melihat musuhmu tersiksa daripada mati seketika?

maka kata terakhirku pada bang napi. ikhlas bukan berarti menyerah. selamatkan dirimu, maka akan selamat juga dia yang benar-benar mencintaimu.

Thursday 11 October 2012

rindu hujan

tulisan ini diawali dengan peluh yang mulai menggerayangi tubuh. mulai dari lipatan kerut di kening, leher, dada, ketiak, hingga bagian lain yang tidak mungkin saya sebutkan (untuk mencegah anda berpikir yang bukan-bukan). begitu penghuni antartika menjejakkan kaki di bekas tanah terjajah ini, suhu dan kelembaban malam akan mampu membuat mereka seketika mati mendadak. selamat datang di Surabaya. begitu kata saya pada jasad mereka.

berkisar 29-30°C, dengan kelembaban 78% dan kecepatan angin 16.09 km/h. tau apa yang bisa diberikan tembok kamar saya dengan suhu seperti itu? "tembok bata berkemampuan wajan teflon vertikal."


hampir setengah tahun lebih, bulir uap air yang turun ke tanah sebagai hujan enggan datang. pohon trembesi di pinggir jalan tampak rapuh merangas. bunganya yang kuning telah berkali-kali membanjiri jalanan aspal karena kencangnya angin siang. pada dedaunan keringnya yang berwarna coklat, sistem fotosintesis bertingkah brutal.

hujan tidak pernah dirindukan seperti ini. kemarau memberantas satu persatu penyihir hujan. penyihir yang menjadikan percik air di dedaunan talas sebagai tinta emas.


Wednesday 10 October 2012

lagi-lagi lagu cinta

mungkin penghubung inspirasi dan semangat manusia ada dua hal: cinta yang begitu dalam atau benci yang telah mencapai sumsum tulang belakang.
  • a: aku sayang kamu... lebih dari yang kamu tau..
  • r: aku juga..
  • a: gak boleh.
  • r: hah?? kenapa.
  • a: karena kadar cintaku harus di atas kadar cintamu.
  • r: egois! bukankah cinta adalah seiring? seharusnya kita berdiri di derajat yang sama tinggi.
  • a: untuk hal ini saja, jangan saingi keegoisanku.
  • r: ... aku sayang kamu
  • a: jaga dirimu  
patah hati bukan perkara hilangnya status kekasih yang kita anut. namun saat bibir seseorang yang kita kasihi berucap tidak sebahagia itu bersama kita selama ini. jika dia bisa sekejam itu dengan perasaannya sendiri, kenapa kita harus selemah ini dengan perasaan yang kita buat-buat sendiri.


Wednesday 3 October 2012

blog mu ini nyawanya apa?
tidak ada yang tercipta tanpa manfaat. bahkan produk-produk tiruan dan organisasi absurd macam apapun.