ruang kosong yang lain lagi.
tempat kontemplasi dan segala puja-puji bebas mempermainkan diri.
tempat belati kata-kata mengiris perlahan ulu hati.
dua kondisi,
air mata membasahi lantai keramik yang berwarna putih
imaji. saripati diri. mengalir di lantai dingin kamar mandi.
tenggelam dalam rutinitas pagi.
cairan lubrikasi membasahi kerut seprei dua pribadi yang membaringkan diri.
imaji. sesudah itu mati.
rupa tidak pernah serupa goresan sketsa
kenangan berdarah. tidak kentara.
bekas lukanya hanya ada di dada. tubuh dan kepala hanya perantara.
sisanya. dalam draft draft puisi yang berpindah dunia.
No comments:
Post a Comment