Pages

Sunday 30 September 2012

selayang pandang

hitam tidak selalu mensubstitusi kelam, putih tidak selalu mensubstitusi suci, dan kata-kata tidak selamanya menjadi simbolisasi. beberapa cuma sekedar jadi bukti eksistensi, sekedar hitam di atas putih. kadang saya pribadi hanya menulis apa yang sedang saya pikirkan, persepsi anda tidak penting. dan voila, saya sedang menjadi pertapa sok suci yang sibuk berkontemplasi. di sini. adalah sebuah hal yang menyenangkan menulis dengan bebas tanpa perlu tedeng aling-aling, tanpa perlu "di hubung-hubungkan" dengan perkara lain. terutama yang telah saya anggap tidak penting. murni soal gemuruh rasa di dada. dada saya, bukan dada anda yang entah berukuran berapa.

sebentar, sebelum lebih jauh, blog ini bukan berfungsi sebagai diary, blog ini adalah mata pedang terbalik seperti milik seorang samurai. saya hadapkan pembaca pada bagian yang tumpul dan sebaliknya dihadapan saya. seperti bermain catur dengan diri sendiri, seperti sensasi saat berdo'a di tempat sepi. kadang, kita hanya perlu bercakap-cakap dengan diri sendiri. saya memilih tempat ini.

blog ini adalah alter ego. sisi lain yang memang sengaja disembunyikan. silahkan menikmati, tapi jangan mengejar untuk tau lebih. Pertapa amatir mana yang tidak tersinggung saat anda pesta sex di depan alas batu tempatnya semedi? rocker mana yang tidak ngamuk ditepok-tepok pantatnya oleh justin bieber. fuck.

ah,, tema tulisan kali ini adalah perihal emosi, perihal ketenangan hati. waktunya idealisme mati suri dan suhu tubuh ber-aklimatisasi. sebuah organisme sedang belajar memperbaiki diri.

tidak baik memang memendam amarah, ketidaknyamanan, kebingungan atau entah apapun namanya. lebih baik tuliskan, daripada menceritakannya pada orang luar yang "kamu pikir bisa dipercaya". atau sekalian, ceritakan pada orang asing yang tidak tau apa-apa. kadang kita hanya perlu didengarkan, bukan malah dicerca dengan berbagai pertanyaan. mungkin ini bedanya lelaki dengan perempuan, satu mulut kamu bungkam dan mulut lainnya akan mulai mengumandangkan ketololanmu diam-diam. ujung-ujungnya tetap, tak berkesudahan.

tulisan di sini bukan untuk diikutsertakan lomba, atau harus menjadi buku best seller di ruang baca. tulisan di sini adalah apa yang sedang melintas di udara. dan akhir kata, asumsi anda adalah milik anda, dalam kasus ini tidak perlu membaginya sama rata dengan saya.

No comments:

Post a Comment